Gambaran Point of Articulation Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Pra-Sekolah

Authors

  • Junaeni Junaeni Politeknik Arutala Johana Hendarto
  • Puji Astuti Politeknik Arutala Johana Hendarto
  • Stella Rosalina Phandinata Politeknik Arutala Johana Hendarto

DOI:

https://doi.org/10.59898/jawara.v2i2.29

Keywords:

Artikulasi, Titik Artikulasi, Anak, Prasekolah

Abstract

Latar belakang: Kemampuan artikulasi anak usia prasekolah merupakan indikator penting dalam kemampuan berkomunikasi. Namun penelitian mengenai norma perkembangan bunyi ujaran dalam Bahasa Indonesia masih sangat terbatas.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penguasaan bunyi konsonan berdasarkan penempatan titik artikulasi (POA) pada anak usia 4-7 tahun.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif-Deskriptif dengan 237 siswa/I prasekolah. Data dikumpulkan melalui metode meniru kata berdasarkan kategori usia. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menghitung persentase penguasaan setiap bunyi (Percentage of Consonant Correct/PCC).

Hasil: Penguasaan konsonan Bilabial dan Velar menunjukkan perkembangan yang lebih cepat, yakni dikuasai pada usia 4 tahun. Di sisi lain, klaster menjadi kelompok bunyi yang paling sulit dimana beberapa bunyi klaster masih belum dikuasai hingga usia 6-7 tahun.

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan variasi kecepatan dalam penguasaan bunyi berdasarkan titik artikulasi. Penelitian ini memberikan data awal untuk pengembangan norma artikulasi di Indonesia.

Published

18-09-2024